Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM - Momen pergantian tahun baru Imlek menjadi sesuatu yang dinanti oleh sebagian besar masyarakat China, termasuk peranakan Tionghoa di Indonesia. Tidak terkecuali tahun baru Imlek 2564 yang merupakan tahun Ular.
Tahun baru China yang tepat jatuh pada 10 Februari hari ini, dipandang para pengusaha Tionghoa di Makassar sebagai tahun untuk pengusaha lebih berhati-hati dengan dunia usaha.
Satu di antaranya diungkapkan pengusaha Ponsel Hengki Rahmat Jaya Sutiyoso. Pemilik Mall Ponsel Mattoanging Squere ini melihat tahun ular air ini akan terjadi persaingan usaha yang semakin ketat dan perlukan kreatifitas dalam bersaing.
"Kalau di lihat dari sifat ular maka yang harus di perhatikan jangan cepat terpengaruh, tetap berhati-hati dan fokus, agar usaha kita tetap mendatangkan manfaat, apalagi dunia usaha itu sarat perubahan," jelasnya di Makassar, Minggu (10/2/2013).
Komisaris Utama BPR Hasamitra yang juga keturunan etnis Tionghoa, Yonggris mengatakan demikian, tahun ular ini memang merupakan momen kebangkitan dunia usaha, ditahun ini peluang usaha sangat terbuka lebar dan investasi yang lebih luas.
"Saya melihat bahwa Tahun Ular ini menjadi sebuah media untu membangkitkan geliat dunia usaha, perkembangan ekonomi di tahun naga kemarin berimbas peluang yang besar ditahun ular ini," jelasnya.
Menurut Yonggris, dengan terbukanya dunia usaha tahun ini yang jauh lebih besar, satu hal yang harus diperhatikan, adalah ke hati-hatian, ular memiliki simboll kecerdikan dan diyakini dengan terbukanya peluang usaha orang tidak akan segan menghalalkan segala cara, sehingga tetap dibutuhkan aura positif dalam membidik usaha dan mengembangkan usaha kita kedepannya.
Pemilik Losari Grup, Arwan Tjahjadi juga mengemukakan hampir sama, menurutnya filosofi ular yang bermakna licin, dan tanpa isyarat bisa menjadi tanda bahwa dunia usaha itu dinamis sehingga sewaktu-waktu hal-hal yang tidak sesuai harapan bakal terjadi.
"Walaupun tahun ini peruntungan shio jatuh pada tahun ular air, namun kiranya kita melihat ini sebagai hal-hal normatif saja, dalam dunia usaha persaingan itu mutlak harus ada, sehingga diperlukan sebuah amunisi yang bisa terus membuat kita berkarya," jelasnya.
0 comments:
Post a Comment